Senin, 31 Oktober 2016

EKONOMI MANAJERIAL


PERAMALAN PERMINTAAN
 
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis peramalan adalah peramalan permintaan. Peramalan permintaan (fOrecasting Demand) merupakan tingkat permintaan produk –produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Menurut Vincers Gapers didalam Management permintaan ada dua jenis permintaan, yaitu:
1.      Permintaan bebas ( independent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material, suku cadang atau produk yang bebas atau tidak terkait langsung dengan struktur bill of material (BOM) untuk produk akhir atau item teretentu.
2.      Permintaan  tidak bebas( Dependent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material , suku cadang atau produk yang terkait langsung dengan atau diturunkan dari struktur bill of material untuk produk akahir atau item tertentu.
Tujuan peramalan dilihat dengan waktu:
a.  Jangka pendek (Short Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya bersifat harian ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management.
b.  Jangka Menengah (Medium Term)
Menentukan  kuantitas  dan  waktu  dari  kapasitas  produksi.  Biasanya bersifat bulanan ataupun kuartal dan ditentukan oleh Middle Management.
c.  Jangka Panjang (Long Term)
Merencanakan  kuantitas  dan  waktu  dari  fasilitas  produksi.  Biasanya bersifat tahunan, 5 tahun, 10 tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top Management.
Karakteristik Peramalan Yang Baik
1.      Akurasi.
Akurasi dari suatu hasil peramalan  diukur dengan hasil kebiasaan dan kekonsistensian peramalan tersebut.
2.      Biaya. 
Biaya  yang  diperlukan  dalam  pembuatan  suatu  peramalan  adalah tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai. Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan  mempengaruhi  berapa  banayak  data  yang  dibutuhkan,  bagaimana pengolahan  datanya  (  manual  atau  komputerisasi),  bagaimana penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli yang diperbantukan. Pemilihan metode  peramalan  harus  disesuaikan  dengan  dana  yang  tersedia  dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan diramalkan  dengan  metode  yang  sederhana  dan  murah.
3.      Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan  akan  memberikan  keuntungan  bagi  perusahaan. 
 Beberapa Sifat Hasil Peramalan.
Dalam membuat peramalan atau menerapkan suatu peramalan maka ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu :
1.  Ramalan  pasti  mengandung  kesalahan,  artinya  peramal  hanya  bisa mengurangi  ketidakpastian  yang  akan  terjadi,  tetapi  tidak  dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.
2.  Peramalan  seharusnya  memberikan  informasi  tentang  beberapa  ukuran kesalahan, artinya karena peramalan pasti mengandung kesalahan, maka adalah  penting  bagi  peramal  untuk  menginformasikan  seberapa  besar kesalahan yang mungkin terjadi.
3.  Peramalan  jangka  pendek  lebih  akurat  dibandingkan  peramalan  jangka panjang. Hal ini disebabkan karena pada peramalan jangka pendek, faktor-faktor  yang  mempengaruhi  permintaan  relatif  masih  konstan  sedangkan masih panjang periode peramalan, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya  perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. 
·        Mencocokkan Supply Dan Permintaan
Untuk mencocokankan antara supply dan permintaan maka disini perlu diperhatikan apa saja factor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan(demand).
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Peramalan
1.      Kondisi umum bisnis dan ekonomi
2.      Reaksi dan tindakan pesaing
3.      Tindakan pemerintah
4.      Kecenderungan pasar
5.      Siklus hidup produk
6.      Gaya dan mode
7.      Perubahan permintaan
8.      konsumenInovasi teknologi
·         Teknik Peramalan 
Secara garis besar terdapat dua macam metode peramalan permintaan yang biasa dilakukan, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.
Pembahasan lebih lanjut tentang metode-metode peramalan permintaan adalah sebagai berikut:
a.       Metode Kualitatif
Peramalan  kualitatif  umumnya  bersifat  subjektif,  dipengaruhi  oleh intuisi, emosi, pendidikan, dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, hasil peramalan dari satu orang dengan orang yang lain dapat berbeda. Meskipun demikian,  peramalan  dengan  metode  kualitatif  tidak  berarti  hanya menggunakan  intuisi,  tetapi  juga  bisa  mengikutsertakan  model  –  model  statistik sebagai bahan masukan dalam melakukan judgement (keputusan), dan  dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok.
  Forecasting kualitatif ini dapat dikelompokkan ke dalam beberapa metode teknik seperti akan dijelaskan berikut ini.
1.      Teknik Survey ( riset pasar/ market research)
2.      Teknik Jajak Pendapat (Opinion Pools).
Teknik jajak pendapat sering dilakukan untuk melengkapi data dari survey. Jajak pendapat dari para pakar, para eksekutif, dari masyarakat umum, atau dari konsumen. Jajak pendapat ini lebih bersifat pandangan atau pendapat pribadi (subjektif) dari respondennya, sebaliknya teknik survey lebih bersifat objektif. 
3.      Metode  Delphi,
Pada metode ini sekelompok  pakar  mengisi  kuesioner,  Moderator menyimpulkan  hasilnya  dan  memformulasikan  menjadi  suatu  kuesioner baru yang diisi kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses pembelajaran (learning process) dari kelompok tanpa adanya  tekanan  atau  intimidasi  individu.
4.      Analogi  historis  (Historical  Analogy),
Merupakan  teknik  peramalan berdasarkan pola data masa lalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara  Analogi.
5.      Dugaan manajemen ( management estimate ) atau Panel Consensus
Dimana  peramalan  semata-mata  berdasarkan  pertimbangan  manajemen, umumnya oleh manajemen senior.
b.      Peramalan kuantitatif
Peramalan kualitatif dapat diterapkan jika tersedia data masa lalu, informasi dapat dikuatifikasi (diwujudkan dalam bentuk angka), dan asumsi beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlangsung (assumption of community).
Adapun jenis peramalan kuantitif meliputi.
1)      Time series
Metode Time Series berhubungan dengan nilai-nilai suatu variabel yang diatur secara periodesasi sepanjang periode waktu dimana prakiraan permintaan diproyeksikan.
Metoda peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara  variabel  yang  akan  diperkirakan  dengan  variabel  waktu,  yang merupakan deret waktu atau “time – series”.   Berikut adalah beberapa metode time series yang dipakai untuk mencari forecast demand(peramalan permintaan) meliputi:
a)      Moving average
b)      double moving average
c)      exponential smoothing
d)     Seasonal
2)      Metode trend least square
3)      Metode causal
Pada  model  ini  untuk  meramalkan  permintaan  tidak  hanya memperhatikan  waktu,  tetapi  juga  memperhatikan    faktor  yang mempengaruhi, antara lain :  
a.  Harga produk, jika harga produk naik maka permintaan naik 
b.  Saluran  distribusi,  jika  banyak  saluran  distribusi  maka  permintaan naik.
  Metode kausal terdiri atas beberapa metode, antara lain :
Ø  Metode regresi dan korelasi
Ø  Metode Ekonometrik
Terdapat empat tahapan yang termasuk di dalam memformulasi forecast model ekonometrika ini.
1) Membangun suatu model teori
2) Mengumpulkan data
3) Memilih bentuk persamaan fungsi yang diestimasi
4) Mengestimasi dan menginterpretasi hasil
4     5)      Metode Variasi Musim
·         Akurasi peramalan
Ukuran akurasi peramalan secara umum digunakan untuk mengetahui tingkat perbedaan antara hasil peramalan dengan permintaan yang terjadi untuk melihat kesalahan peramalan.
Ø  Mean Absolute Deviation / MAD  (rata-rata absolute mutlak)
Rata-rata penyimpangan absolut merupakan penjumlahan kesalahan prakiraan tanpa menghiraukan tanda aljabarnya dibagi dengan banyaknya data yang diamati,
Ø  Mean Square Error /MSE ( rata-rata kuadrat kesalahan)
Ø  Mean Forecast Error/ MFE ( rata-rata kesalahan peramalan)
Ø  Mean Absolute Percentage Error/MAPE ( rata-rata persentase kesalahan absolute)

Modul Ekonomi Manajerial 2016
Supawi Pawenang

EKONOMI MANAJERIAL


KONSEP BIAYA PRODUKSI

Konsep Biaya Produksi ;
1.       Biaya relevan
2.       Biaya alternatif
3.       Biaya eksplisit vs implisit
4.       Biaya marginal
5.       Biaya inkremental
6.       Biaya hangus
7.       Biaya jangka pendek dan panjang

PENGERTIAN
1.       BIAYA RELEVAN ;secara aktual mempengaruhi setiap kegiatan/keputusan (produksi)
2.       BIAYA ALTERNATIF (Opportunity Cost)
3.       BIAYA EKSPLISIT DAN IMPLISIT
BIAYA EKSPLISIT yaitu biaya yang diukur dengan bukti keluarnya kas.
BIAYA IMPLISIT yaitu biaya non kas yang diukur melalui konsep opportunity cost.
4.       BIAYA MARGINAL; biaya yang timbul dari akibat menambah output produksi
5.       BIAYA INKREMENTAL; akumulasi atas variabel biaya pada variasi keputusan manajerial yang bersifat jangka panjang.
6.       BIAYA JANGKA PENDEK; input produksi tetap, orientasi untuk keputusan sehari-hari, terkait dengan marginal cost.
7.       BIAYA JANGKA PANJANG; input produksi berubah; orientasi perencanaan jangka panjang, terkait dengan inkremental cost.

Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel
1            1.    Biaya Tetap
           -biaya yang tidak terpengaruh oleh kuantitas output produksi
           -biaya per unit cenderung tetap.
       2.  Biaya Variabel
               -biaya yang dipengaruhi oleh output produksi
               -biaya per unit cenderung tetap

Modul Ekonomi Manajerial 2016 
Supawi Pawenang

EKONOMI MANAJERIAL


KINERJA MANAJERIAL

DESAIN KERJA MANAJERIAL
1.       Kepentingan pribadi
2.       Kepentingan organisasi
3.       Kompetensi manajemen
4.       Manajemen mutu total
Cara untuk menguatkan intinya yaitu semangat untuk:
1.       Perbaikan
2.       Pengembangan
3.       Pembelajaran
4.       Pengetahuan

Kolb’s learning cycle:
1.       Melakukan ;untuk memperoleh pengalaman
2.       Merenungkan;untuk mengamati dan merenungkan hal yang jadi tanggung jawabnya
3.       Memikirkan; untuk menarik kesimpulan (plus-minus)
4.       Memutuskan; bereksperimen

Demings wheel;
1.       Plan; mengembangkan rencana perbaikan
2.       Do; menerapkan rencana perbaikan dalam skala kecil
3.       Check ; memeriksa rencana tersebut apakah berhasil
4.       Action ;menerapakan perbaikan yang sudah diuji

Individual motive
Visi ,misi ;core competence; tujuan; tolak ukur kerja; tindakan
Oeganizational motive
Visi, misi ;core competence; tujuan; tolak ukur kerja; tindakan

IM dan OM dikerangkai dengan;
1.       Perspektif keuangan
2.       Perspektif learning and growth
3.       Perspektif internal bisiness
4.       Perspektif consumer

MODUL EKONOMI MANAJERIAL 2016 
SUPAWI PAWENANG

EKONOMI MANAJERIAL


DEFINISI EKONOMI MANAJERIAL

PENGERTIAN
Ekonomi Manajerial adalah penggunaan konsep ekonomi dan ilmu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah-masalah manajerial.
Lingkup Ekonomi Manajerial:
a.       Ekonomi Makro
b.      Ekonomi Mikro
Tujuan Ekonomi Manajerial
Tujuan Khusus:
a.       Efektifitas dan efisiensi produksi
b.      Pengaturan dan strategi
c.       Penyeimbangan supply dan demand
d.      Peningkatan penjualan

Tujuan Umum -> LABA
“LABA” adalah tujuan akhir dari suatu perusahaan. Rumus LABA yaitu:
LABA = Pendapatan – Baiaya ( = TR – TC )
Kegunaan LABA = LABA -> PAJAK , CSR, DIVIDEN, BONUS, CAPITAL
PAJAK -> Negara
CSR -> Masyarakat
DIVIDEN -> Investor
BONUS -> Karyawan
CAPITAL -> Perusahaan

Struktur Alur Laba (laba = pendapatan – biaya)
1.       Biaya operasional         (tetap, variabel)
2.       Biaya non operasional (tetap ,variabel)
LABA diperoleh melalui pendapatan dan biaya (manajemen pemasaran, manajemen keuangan dan manajemen operasional). 

Teori memperoleh laba sbb:
1.       Teori pembuangan resiko
2.       Teori fiksi
3.       Teori monopoli
4.       Teori inovasi
5.       Teori efisiensi
6.       Teori kompensasi

Cara pengukuran laba optimum:
1.       Menggunakan teknik optimasi
a.       Teknik optimasi dengan kalkulasi
b.      Optimasi multivariate
c.       Optimasi terkendala (constraained optimization)
2.       Menggunakan metode lagrange multiplier
Keputusan – keputusan manajemen:
1.       Eliminasi biaya  (penghilangan)
2.       Reduksi biaya    (pengurangan)
3.       Ekstensifikasi biaya (perluasan/penambahan)
4.       Intensifikasi biaya (pengefektifan/pengintesifan)

7 pemborosan yaitu;
1.       Motion (pergerakan)
2.       Excess production (produksi lebih)
3.       Waiting (menunggu)
4.       Inventory (persediaan)
5.       Conveyance (pengangkutan)
6.       Excess processin (proses berlebih)
7.       Producing and failure (produksi gagal dan pengerjaan kembali)

Penggolongan biaya:
1.       Biaya langsung – tak langsung
2.       Biaya relevan – irrelevan
3.       Biaya operasional – non operasional
4.       Biaya tetap – variabel

 Modul Ekonomi Manajerial 2016 Supawi Pawenang