Dasar Sistem Kalkulasi Biaya
1.Sistem kalkulasi berdasarkan Pekerjaan (job
costing)
Sistem ini digunakan untuk menetapkan
biaya produk yang berbeda biaya terpisah dan biaya diidentifikasi.
Contoh: garment,perbaikan jalan,pembuatn
mobil.
2.Sistem kalkulasi berdasarkan Proses
(proses costing)
Sistem ini digunakan untuk menetapkan
biaya sejumlah besar unit yang identik dan serupa serta biaya tidak bisa
diidentifikasi.
Contoh:produksi benang,pembuatan
kain,produksi minuman coca-cola.
Sistem kalkulasi terhadap Job Costing
1.
Mengidentifikasi Pekerjaan yang
Dipilih sebagai Objek Biaya
2. Mengidentifikasi Biaya Langsung Job atau
Pekerjaan
3. Memilih Dasar Alokasi Biaya yang Digunakan
untuk Mengalokasikan Biaya Tidak langsung ke Job
4. Mengidentifikasikan Biaya Tidak Langsung yang Terkait dengan Setiap Dasar Alokasi
Biaya
5. Menghitung Tarif per Unit dari
Setiap Dasar Alokasi Biaya yang Digunakan untuk Mengalokasikan Biaya Tidak Langsung
ke Job.
6. Menghitung Biaya Tidak Langsung yang
Dialokasikan ke Job.
7. Menghitung Biaya Total Job dengan Menambahkan Semua Biaya Langsung dan Tidak Langsung yang Dibebankan ke
Job.
Sistem kalkulasi terhadap Procces Costing
Perusahaan manufaktur mempertanggungjawabkan biaya produksi dengan
menggunakan sistem akumulasi biaya berdasarkan pesanan atau proses.
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, bahan baku, tenaga
kerja, dan overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya, dengan membebankan
ke setiap unit (membagi total biaya pada pusat biaya dengan total unit
yang diproduksi).
Modul Akuntansi Biaya, Dr. Supawi Pawenang, SE,MM 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar